Pipit

Jumat, 28 Desember 2012

Kasus HKBP Filadelfia Usik Warga Papua

Rakyat Papua semakin meragukan Indonesia sebagai negara yang berdasarkan Pancasila melihat lemahnya upaya melindungi umat Kristen. 

Ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Phil Erari mengatakan, kondisi yang dialami jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia telah mengusik dan berdampak pada umat Kristen di Papua. 
Pendeta asal Papua ini menyatakan, rakyat Papua semakin meragukan Indonesia sebagai negara yang berdasarkan Pancasila melihat lemahnya upaya pemerintah untuk melindungi umat Kristen. 
Terus terang gereja-gereja di Papua solider terhadap nasib orang Kristen di Pulau Jawa. Ini makin membuat kami ragu: apakah Negara ini masih berazaskan Pancasila?” kata Phil, saat jumpa pers, di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (27/12).

Erari menegaskan apabila pemerintah gagal membuktikan Pancasila masih dijunjung sebagai landasan negara, dirinya mendukung Papua agar hengkang dari Republik Indonesia.&nbs
p;

Menilik dari sejarah integrasi Papua ke dalam Indonesia, menurutnya, rakyat Papua telah diiming-imingi janji Pancasila yang notabene melindungi seluruh warganya. 

Rakyat Papua yang sebagian besar beragama Kristen, telah menjadi minoritas setelah berintegrasi dengan Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Maka menurut Erari, jika janji Pemerintah untuk menjamin hak minoritas tidak dapat ditepati, maka rakyat Papua lebih memilih untuk merdeka. 

Erari lebih jauh mengusulkan agar massa HKBP turun ke jalan dan melakukan long march untuk membuktikan eksistensi mereka di Indonesia. 

“Saya mengusulkan kita supaya turun ke jalan, show-off keberadaan kita (umat Kristen) dan bertanya kepada Istana: bisa tidak menjamin perlindungan kita di Negara ini?” pungkasnya. 

Diberitakan sebelumnya, jemaat HKBP Filadelfia kembali mengalami intimidasi dan penolakan oleh sekelompok massa yang melempari telur dan kotoran saat jemaat hendak merayakan ibadah Natal 24 Desember yang lalu. 

Perwakilan dari Gereja HKBP didampingi oleh tim advokasinya telah mendatangi kantor Komnas HAM pagi tadi pukul 10.00 untuk melaporkan peristiwa tersebut.

Sumber : www.beritasatu.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar