JAYAPURA - Dugaan keterlibatan oknum TNI dalam kasus
penembakan Nelayan di Raja Ampat, tidak dibantah oleh Panglima Kodam
XVII Cenderawasih. Mayjen TNI Christian Zebua, dan saat ini TNI bersama
Polri masih terus menyelidiki kasus ini.
“Saat ini kami masih terus
melakukan penyelidikan guna mengungkap siapa pelaku dan apa motifnya,”
aku Pangdam Zebua menjawab pertanyaaan ANTARA di Jayapura, Jumat (28/12)
kemarin.
Pangdam mengatakan bila nantinya hasil penyelidikan dan
penyidikan ternyata oknum anggota TNI terlibat. TNI tidak akan
menutup-nutpi, tetapi akan dibuka terang benderang.
Soal lanjut
Pangdam pihaknya tidak akan segan segan menindak yang bersangkutan.
Kalau perlu dipecat karena apa yang dilakukan tidak mencerminkan tugas
pokok TNI sebagai pelindung rakyat.
Namun atas semua itu, Pangdam
meminta agar mengedepankan praduga tak bersalah, dengan memberikan waktu
dan kesempatan kepada pihak TNI dan Polri melakukan penyelidikan dan
penyidikan untuk mengungkap kasus penembakan yang menewaskan 4 orang dan
melukai 3 orang nelayan di perairan Pulau Papan, kampung Waigama,
Distrik Misool Utara, Kabupaten Raja Ampat ini.
Lebih jauh, dirinya
mengatakan selaku Panglima Cenderawasih yang wilayah tugasnya meliputi
dua provinsi yakni Papua dan Papua Barat itu, dirinya sangat
menyayangkan terjadinya insiden tersebut, “apa pun motifnya sehingga
bila nantinya hasil penyelidikan mengarah keanggota TNI maka pihaknya
tidak akan segan segan menindak dan menghukum dengan hukuman
seberat-beratnya,” tegas Mayjen Zebua.
Sumber : http://bintangpapua.com/

Tidak ada komentar:
Posting Komentar