Mereka yang tewas ditembak diantaranya Ketua Militan KNPB Pusat Hubertus Mabel, 16 Desember 2012 di Kampung Abusak, Distrik Kurulu, Jayawijaya, dan Mako Tabuni, Ketua I Komite di Abepura, Kamis 14 Juni 2012.
“Bahkan ada juga yang hingga saat ini masih menjadi target pencarian polisi,” kata Medlama di Jayapura, Jumat (4/1).
Menurut Medlama, penembakan terhadap Mabel dan Mako Tabuni tidak sesuai prosedur. Polisi seolah memiliki pembenaran menembak keduanya karena diduga terlibat kasus kejahatan.
Mako dituduh terlibat kasus serangkaian penembakan orang tidak dikenal di Jayapura sejak 29 Mei 2012. Sedangkan Mabel dituduh terlibat kasus penyerangan Polsek Pirime di Lanny Jaya.
“Penembakan terhadap anggota KNPB merupakan pelanggaran hukum. Seseorang yang diduga pelaku, seharusnya ditangkap dan diadili,” ujar Medlama.
Ketua Umum KNPB, Victor Yeimo memperkirakan kriminalisasi terhadap anggotanya bakal semakin sering terjadi. KNPB sering dikaitkan dengan gerakan separatis Papua karena gencar menyuarakan referendum.
Pengejaran terhadap anggota KNPB terus dilakukan aparat. Pada 19 Oktober 2012, Kepolisian Resort Mimika menangkap 5 anggota Komite. Sebelumnya, 23 September 2012, aparat juga menangkap 6 anggota KNPB di depan Gereja Ebenheser, Timika, Papua.
Mereka ditangkap atas tuduhan merencanakan aksi teror. “Ada petunjuk bahwa mereka merakit bom,” kata Kabid Humas Polda Papua AKBP I Gede Sumerta Jaya. (E1)
Foto: VHRmedia/ Jerry Omona
Sumber : http://www.vhrmedia.com/new/berita_detail.php?id=795
Tidak ada komentar:
Posting Komentar